Letupan surya atau yang biasa disebut dengan coronal mass ejection (CME)
diprediksi akan memberikan dampak terhadap Bumi. Letupan surya yang
terjadi pada Rabu, diramalkan akan menuju ke Bumi.
Badai Matahari akan Terjang Bumi
Dilansir Spacedaily, Jumat (25/1/2013), badan antariksa NASA melaporkan,
fenomena terhempasnya CME dari Matahari ini kabarnya akan tiba di Bumi
dalam waktu satu hingga tiga hari. Observasi dari Solar Terrestrial
Relations Observatory dan Solar and Heliospheric Observatory ESA/NASA
menunjukkan CME terlepas dari Matahari di kecepatan 375 mil per detik.
Fenomena CME ini juga biasanya disebut sebagai
badai matahari,
yang dapat menimbulkan badai geomagnetik ketika letupan tersebut
menerpa magnetosphere Bumi. Konon, fenomena ini juga bisa mengganggu
sistem elektrik di Bumi serta mempengaruhi sistem komunikasi GPS
berbasis satelit.
NASA melaporkan, perjalanan CME di kecepatan 375 mil per detik menuju
Bumi tidak akan menimbulkan badai geomagnetik. Hanya saja, dampak CME
tersebut kemungkinan akan menimbulkan fenomena aurora di dekat kutub
Bumi.
CME kini tengah ditelusuri oleh Space Weather Prediction Center di
National Oceanographic and Atmospheric Administration. NASA diharapkan
memberikan informasi terkini mengenai letupan surya tersebut beberapa
waktu ke depan.
Wikipedia menerangkan, CME atau lontaran massa korona merupakan ledakan
besar angin surya, plasma isotop cahaya dan medan magnet yang terlontar
di atas korona Matahari. CME ini berasal dari daerah aktif di permukaan
Matahari.
Badai Matahari akan Terjang Bumi
Material yang terlontar ini merupakan plasma yang terdiri dari elektron
dan protons. Ilmuwan juga meyakini bahwa letupan surya tersebut
mengandung unsur helium, oksigen serta besi.