Logika adalah ilmu penalaran atau ketrampilan berpikir dengan tepat.
Ketepatan berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis atau
tidak amburadul. Apakah anda pernah berpikir bahwa cinta kasih itu sama
dengan binatang? Bagaimana jalan pikirannya atau logikanya? Coba simak :
Cinta kasih nampak sebagai penyayang, dedi penyayang binatang. Jadi
cinta kasih identik dengan binatang. Apa yang keliru? Antara premis dan
kesimpulan tidak ada hubungannya. Dalam topik bahasan ini anda akan
belajar menguji jalan pikiran dengan tepat atau logis.
Dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa yang terjadi (fakta) bisa dicari
sebabnya, hubungannya, mengapa terjadi demikian dan apakah logis?
Dalam berpikir membutuhkan ketrampilan untuk bisa mengerti fakta,
memahami konsep, saling keterkaitan atau hubungan, sesuatu yang tersurat
dan tersirat, alasan, dan menarik kesimpulan. Namun yang pertama kali
harus dipelajari adalah menguji suatu jalan pikiran secara logis.
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa
kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya,
bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis
argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti
yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional aristoteles dan
logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif—kadang disebut logika deduktif—adalah penalaran yang
membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan
deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan
konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan
valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif
dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi
logis dari premis-premisnya.
Contoh argumen deduktif:
1. Setiap mamalia punya sebuah jantung
2. Semua kuda adalah mamalia
3. ∴ setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran induktif—kadang disebut logika induktif—adalah penalaran yang
berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan
umum.
Contoh argumen induktif:
1. Kuda sumba punya sebuah jantung
2. Kuda australia punya sebuah jantung
3. Kuda amerika punya sebuah jantung
4. Kuda inggris punya sebuah jantung
5. Setiap kuda punya sebuah jantung
Kegunaan logika
# membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara
rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
# meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
# menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
# memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
# meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.
# mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
# terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa jawa )
# apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan
analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan
citra diri seseorang
Macam-macam logika
logika alamiah
logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara
tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan
kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah
manusia ada sejak lahir.
logika ilmiah
logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi.
Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus
ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah
akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah
dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan
atau, paling tidak, dikurangi.