Astrolabe disebut-sebut sebagai cikal bakal komputer dari zaman
kejayaan Yunani kuno. Ini pada dasarnya merupakan lempengan rumit,
secara historis digunakan oleh astronom, navigator, dan astrolog.
Terutama digunakan untuk mencari dan memprediksi posisi matahari, bulan,
planet, dan bintang-bintang. Penampilan instrumen ini keemasan dan
indah. Alat ini bekerja dengan cara ketika anda memasukkan informasi
input dan kemudian Anda menerima output, seperti komputer, bukan? Alat
ini mempunyai diameter sekitar 6 inci atau lebih, dan di tengah-tengah
Anda dapat melihat bagaimana langit digambar dengan 20 bintang.
Menemukan waktu siang atau malam, dapat diselesaikan dengan astrolabe
serta mampu mengetahui kapan matahari akan terbit atau terbenam. Seperti
yang dilansir
unikbaca.
Ini tidak heran mereka tidak bisa melakukannya tanpa instrumen megah
ini kembali pada hari-hari di zaman kuno. Itu digunakan dalam alat
klasik yang antik, melalui zaman keemasan Islam, Abad Pertengahan dan
Renaissance Eropa untuk semua tujuan, sehingga Anda bisa mengatakan alat
ini cukup populer. Jadi ini adalah komputer pertama.
Dalam zaman keemasan islam astrolabe dipakai untuk menentukan jadwal
sholat pada setiap hari selama setahun. Bentuk astrolabe adalah seperti
gambar di atas. Ia terdiri dari beberapa lempeng logam dengan fungsi
tertentu. Ada jarum penunjuk dan lempeng dalam yang bisa diputar dan
lempeng luar yang tetap.
Astrolabe telah digunakan oleh kaum muslimin sejak abad ke-7 masehi
sebagai penyerapan dan penyempurnaan dari alat serupa peninggalan
Yunani. Pada abad ke-8, alat ini telah menjadi alat penentu waktu sholat
yang umum dipakai di semua wilayah islam. Tidak jarang, para muadzin
berpedoman dengan alat ini dalam menyerukan adzan.
Sementara itu, sebuah lembaga baru bernama Al Muwaqit umum dibentuk
sebagai bagian dari dewan masjid. Al Muwaqit bertugas membuat jadwal
sholat dan kalender islam selama setahun. Di sini, alat astrolabe
memegang peranan sangat penting untuk mengetahui pergerakan matahari
dari hari ke hari.
Diatas adalah gambar salah satu lempeng astrolabe yang digunakan
untuk menentukan waktu sholat. Ini merupakan peninggalan dari Syria dari
abad ke-13 masehi. Terlihat ada garis-garis dengan palang-palang kecil
yang menunjukkan waktu sholat.
Selain sebagai penentu jadwal sholat, alat ini juga bisa digunakan
untuk membuat kalender, menentukan posisi planet-planet dan
bintang-bintang, ataupun memprediksi cuaca. Sejalan dengan perkembangan
islam dan seni artistik, astrolabe menjadi perangkat dengan simbol
sosial dan keilmuwan yang tinggi. Ia dibuat dengan indah dan ketelitian
tinggi dan bisa disebut sebagai maha karya kaum muslimin di jamannya.