Hagfish
Menurut catatan sejarah fosil, Hagfish telah ada lebih dari 300 juta
tahun. Ini berarti mereka telah ada bahkan lebih dahulu daripada
Dinosaurus. Ikan ini ditemukan pada kedalaman air yang berbeda. Ikan
yang sering disebut belut lendir ini sebenarnya menurut ilmuwan bukan
belut dan juga bukan ikan. Mereka adalah hewan yang sangat aneh dalam
semua hal. Mereka memiliki tulang tengkorak tapi tulang belakangnya
sangat kecil, dan memiliki dua otak. Meskipun hampir buta, mereka mampu
makan di malam hari dari bangkai hewan besar di dasar laut. Mereka
disebut “lendir belut” karena mampu menghasilkan lendir yang mampu
merusak insang ikan predator. Jadi, mereka hampir tidak memiliki musuh
alami.
Lancetfish (ikan Lancet)
Lancetfish bertampang sangat prasejara. Gigi pada rahang tampak tajam
dan memiliki ‘layar’ di punggung, mirip beberapa jenis dinosaurus.
Bahkan nama ilmiahnya bersifat dinosaurian:
Alepisaurus ferox.
Mencapai panjang tubuh hingga dua meter, predator ini ditemukan di semua
samudra kecuali daerah kutub. Ia sangat rakus, makan ikan kecil dan
cumi-cumi, dan telah dikenal memiliki perilaku memberi makan pada
anggota spesiesnya.
Arowana
Arowana termasuk ikan kelompok kuno yang disebut Osteoglossids, dan
sudah ada sejak periode Jurassic. Sekarang mereka bisa ditemukan di
Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia. Kadang-kadang
dipelihara sebagai hewan peliharaan yang eksotis. Arowana adalah
predator rakus yang memakan hewan kecil yang bisa ditangkapnya. Ia juga
mampu memangsa burung dan kelelawar karena mereka mampu melompat ke
udara hingga setinggi 2 meter. Di Cina, Arowana dikenal sebagai “ikan
naga” karena penampilannya, dan dianggap sebagai pertanda keberuntungan.
Frilled Shark
Inilah Hiu predator laut dalam, salah satu hiu yang paling primitif
yang masih hidup hingga sekarang. Hewan ini telah ada sejak masa
Cretaceous, yaitu saat dinosaurus menguasai Bumi. Makhluk yang dijuluki
Hiu Berjumbai (frilled shark) ini dapat tumbuh hingga 2 meter. Hiu
betina lebih besar daripada pejantannya, dan sebagian besar makan
cumi-cumi. Sebenarnya mereka tidak berbahaya bagi manusia, dan
kenyataannya kebanyakan menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa bertemu
manusia. Hanya spesimen mati yang biasanya dilihat dan direkam oleh
nelayan atau ilmuwan.
Sturgeon
Makhluk lain yang bertahan hidup sejak jaman dinosaurus (sekitar
periode Jurassic) adalah Sturgeon, yang dikenal merupakan salah satu
bahan caviar (sejenis makanan dari bahan telur). Karena banyaknya
populasi yang ditangkap, ikan ini benar-benar bakal terancam punah.
Sturgeon terbesar dapat tumbuh hingga mencapai panjang 6 meter, hampir
menyamai ukuran Hiu putih. Mereka memangsa hewan-hewan kecil di dasar
laut, dan tampaknya tidak berbahaya bagi manusia selama mereka tidak
diprovokasi.
Arapaima
Arapaima berkerabat dekat dengan arwana. Arapaima Amazon sering
dianggap sebagai ikan air tawar terbesar di dunia. Konon ikan ini bisa
tumbuh sampai dengan 4,5 meter, tapi sekarang hewan yang besar jarang
ditemukan, karena lebih sering dijumpai Arapaima dewasa berukuran
rata-rata 2 meter. Predator ini bergerak lambat, memakan ikan kecil,
crustacea, atau hewan kecil apa pun yang dapat disimpan di dalam mulut.
Ciri menarik dari ikan ini adalah mereka perlu oksigen dari udara untuk
bernapas, mirip seperti kelompok Cetacea (Paus). Arapaimas tidak
berbahaya bagi manusia dan sering diburu untuk dikonsmsi dagingnya.
Meskipun Arapaima diperkirakan muncul pada periode Miosen, sebenarnya
mereka termasuk kelompok Osteoglossidae yang lebih tua.
Sawfish (Hiu Gergaji)
Hewan yang terancam punah ini berhasil selamat sejak periode
Cretaceous, dan dapat ditemukan di air asin atau dalam sungai pedalaman
hingga sejauh 100 km. Bisa tumbuh hingga mencapai panjang 7 meter, Hiu
ini memiliki ‘gergaji’ sebagai sebuah senjata dan organ sensorik. Pada
gergajinya tersebut terdapat banyak pori-pori elektro-sensitif yang
mampu mendeteksi mangsa, meskipun penglihatannya jelek. Meski biasanya
tidak berbahaya, ikan ini dapat menjadi bencana jika diprovokasi.
Menurut catatan sejarah fosil, mungkin ikan ini merupakan makanan pokok
bagi dinosaurus karnivora terbesar yaitu Spinosaurus, karena tulang
belakang dari ikan ini pernah ditemukan terjebak di antara gigi
dinosaurus tersebut.
Alligator Gar
Inilah predator tangguh yang bersisik tebal. Ditemukan di Amerika
Selatan dan Meksiko Utara dan Timur, tampaknya merupakan ikan air tawar
terbesar di Amerika Utara. Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang
4 meter dan berat hingga 200 kg. Dinamakan Alligator Gar karena
berpenampilan reptil, rahangnya panjang, dan bersenjata dengan dua baris
gigi tajam. Mereka adalah predator yang rakus dan telah dikenal suka
menggigit manusia pada setiap kesempatan. Gars adalah salah satu ikan
tertua hidup hingga hari ini. Mereka berasal dari masa Cretaceous.
Polypterus Senegalus
Ikan asli Afrika ini sering disebut “belut dinosaurus”, karena
penampilan seperti reptil dengan sirip punggung bergerigi, sehingga
mengingatkan pada punggung berduri beberapa dinosaurus. Walaupun sering
dijual sebagai hewan peliharaan eksotis, belut dinosaurus ini sering
melarikan diri dari tangki. Mereka dapat bertahan hidup meskipun keluar
dari dalam air untuk jangka waktu yang lama selama
kulit mereka tetap basah. Inilah yang memungkinkan mereka untuk selalu mencoba lari dari kamp pemeliharaannya.
Coelacanth
Ikan Coelacanth adalah “fosil hidup” yang terkenal. Ikan yang
dijuluki raja laut ini seharusnya telah punah pada periode Cretaceous,
bersama dengan dinosaurus, namun pada tahun 1938, sebuah spesimen hidup
tertangkap di Afrika Selatan. Sejak itu, spesimen lain banyak ditemui
dan difoto. Seekor spesies Coelacanth lain bahkan ditemukan di Indonesia
pada tahun 1999. Ikan raja laut ini adalah predator yang besar.
Panjangnya hingga 2 meter, memakan ikan yang lebih kecil, termasuk hiu
kecil, dan biasanya sering ditemukan di dalam perairan gelap. Meskipun
jarang ditangkap untuk dikonsumsi, saat ini Coelacanth benar-benar
terancam punah.