Kemajuan teknologi di bidang Biologi
telah mampu memanfaatkan banyak jenis mikroorganisme untuk menghasilkan
produk barang dan jasa untuk kesejahteraan manusia. Ini merupakan salah
satu bidang dari rekayasa genetika. Contohnya adalah transplantasi gen menggunakan virus tertentu, atau pembuatan insulin dengan bantuan E. coli.
Tapi tahukan Anda bahwa jaman dulu sebelum eksistensi mikroorganisme
diketahui, para mikroba patogen telah menyebabkan terrenggutnya jutaan
nyawa karena penyakit
yang ditimbulkannya. Bahkan hingga saat ini para mikroba patogen mulai
virus hingga bakteri masih tetap menimbulkan penyakit yang menggentarkan
dan tak terduga. Inilah mikroorganisme yang pernah mengguncang dunia!
1. The Black Death
The Black Death (Kematian Hitam) atau The Black Plague (Wabah Hitam),
adalah salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia. Wabah
ini diperkirakan dimulai dari Asia Tengah kemudian menyebar ke Eropa
sekitar tahun 1340-an. Jumlah total kematian di seluruh dunia akibat
pandemi ini diperkirakan mencapai 75 juta orang! Bahkan diperkirakan
kematian mencapai 20 sampai 30 juta hanya di Eropa saja. The Black Death
diperkirakan telah membunuh antara sepertiga hingga dua pertiga
populasi manusia di Eropa.
Penyakit berbahaya ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Manusia infeksi Yersinia pestis
mengalam tiga penyakit utama: pneumonia (radang paru-paru), septicemia
(keracunan darah), dan pes. Tiga bentuk penyakit ini diyakini telah
bertanggung jawab untuk sejumlah kematian epidemi tinggi sepanjang
sejarah manusia. Kini telah diketahui secara meyakinkan bahwa malapetaka
tersebut berasal dari populasi hewan di Cina.
Baru-baru ini, Yersinia pestis telah mendapatkan perhatian
serius karena bisa digunakan sebagai agen senjata biologis. Oleh CDC
(Pusat Pengendalian Penyakit) Amerika Serikat telah diklasifikasikan
sebagai kategori patogen A yang memerlukan perhatian penting untuk
kemungkinan dimanfaatkan oleh para teroris.
Ilustrasi terjadinya The Black Death
Inilah ujud si Yersinia pestis.
2. Polio
Polio (juga disebut poliomyelitis) adalah penyakit menular yang telah
menghancurkan populasi manusia di belahan bumi Barat di paruh kedua
abad ke-20. Walaupun polio telah menjangkiti manusia sejak zaman kuno,
wabah yang paling luas terjadi di paruh pertama 1900-an sebelum
vaksinasi dibuat oleh Jonas Salk, dan telah tersedia secara luas pada
tahun 1955.
Polio adalah penyakit kelumpuhan anggota gerak, umumnya kaki, yang
disebabkan oleh virus. Sekitar 95% kasus tidak menunjukkan gejala sama
sekali (polio asimtomatik). Dalam 4% – 8% kasus di mana ada gejala
(disebut polio simtomatik), muncul dalam tiga bentuk:
- Bentuk ringan yang, disebut polio yang gagal. Kebanyakan orang yang
menderita tipe ini tidak mencurigai bahwa mereka terinfeksi penyakit
polio, karena gejalanya ringan gejala mirip flu, misalnya infeksi
pernafasan ringan atas, diare, demam, sakit tenggorokan, dan perasaan
umum sedang sakit.
- Nonparalytic polio yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan.
Bentuk ini lebih serius karena berhubungan dengan meningitis aseptik.
Sekitar 1% – 5% menunjukkan gejala neurologis seperti sensitivitas
terhadap cahaya dan kekakuan leher.
- Paralytic polio, merupakan polio yang menyebabkan kelumpuhan. Ini
terjadi pada 0,1% -2% dari kasus. Penularannya dimulai dari virus yang
memasuki saluran usus, masuk aliran darah, kemudian menyerang saraf.
Pada polio yang gagal atau asimtomatik, virus biasanya tidak bisa
melewati saluran usus.
Virus dapat mempengaruhi saraf yang mengendalikan otot-otot di
tungkai kaki dan otot-otot yang pernapasan, sehingga menyebabkan
kesulitan pernapasan dan kelumpuhan pada lengan dan kaki. Infeksi yang
tinggi di sumsum tulang belakang atau di otak bisa meningkatkan resiko
masalah pernapasan dan menyebabkan kematian. Virus polio telah
menewaskan lebih dari 10.000 orang seluruh dunia mulai 1916 hingga
sekarang.
Penderita polio
Inilah bentuk virus polio.
3. Cacar (variola vera)
Cacar adalah penyakit menular yang serius dan kadang-kadang fatal.
Tidak ada obat khusus untuk penyakit cacar. Yang ada hanya pencegahan
melalui vaksinasi.
Ada dua bentuk klinis dari cacar. Variola mayor (besar) adalah bentuk parah dan paling umum, ditandai dengan ruam kulit
yang luas dan demam tinggi. Secara historis, variola besar memiliki
tingkat kematian keseluruhan sekitar 30%, namun, perdarahan yang terjadi
bisa berakibat fatal. Variola minor merupakan bentuk kurang umum dari
cacar. Jenis ini kurang parah, dengan angka kematian historis dari 1%
atau kurang.
Penularan terjadi melalui inhalasi (pernafasan) virus variola di
udara, cairan atau lendir dari mukosa mulut, hidung, atau faring dari
orang yang terinfeksi. Penularan dari satu orang ke orang lain terutama
bila berdekatan dengan orang yang terinfeksi, biasanya dalam jarak
sekitar 1,8 m, tetapi juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan
cairan tubuh atau benda yang terkontaminasi (fomites) seperti tempat
tidur atau pakaian. Sangat jarang virus cacar menyebar terbawa udara
dalam ruang tertutup seperti gedung, bus, dan kereta api.
Penyakit ini berasal dari Amerika Selatan pada abad ke-18 dan dari waktu membunuh lebih dari 60 juta orang.
Virus cacar variola
4. Kolera
Kolera adalah suatu infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.
Gejala utamanya adalah diare dan muntah. Penularan terutama melalui air
minum atau mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Keparahan diare
dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Pengobatan primer dengan larutan rehidrasi oral dan jika ini tidak bisa
mengatasinya maka harus dilakukan injeksi cairan elektrolit intravena.
Antibiotik bisa diberikan pada pasien dengan kondisi parah.
Diperkirakan kolera telah sering menginfeksi manusia selama
berabad-abad. Laporan mengenai terjadinya wabah penyakit mirip kolera
ditemukan di India sejak 1000 AD. Kolera adalah istilah berasal dari
Yunani khole (penyakit dari empedu) dan kemudian pada abad ke-14 disebut colere (Perancis) dan choler (Inggris).
Pada abad ke-17, kolera adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan gangguan pencernaan yang parah melibatkan diare dan
muntah.
Bakteri Vibrio cholerae
5. Ebola
Virus maut ini dinamai dari nama Sungai Lembah Ebola di Republik
Demokratik Kongo (dulunya Zaire), yang merupakan lokasi wabah yang
ditemukan pertama kali tahun 1976, di sebuah rumah sakit misionaris yang
dijalankan oleh biarawati Flemish. Kasus yang ditimbulkan virus ini
sebagian besar tetap tidak jelas sampai tahun 1989, ketika wabah
dipublikasikan secara luas terjadi pada beberapa monyet di Amerika
Serikat.
Gejala yang umum adalah ruam, mata merah, cegukan, dan perdarahan
internal dan eksternal yang dapat dilihat pada beberapa pasien. Ketika
ruam muncul pada kulit gelap, seringkali tidak terlihat sampai ruam
mulai mengelupas. Pada wanita hamil, aborsi (keguguran) dan perdarahan
berat melalui vagina termasuk gejala umum Ebola. Kematian biasanya
terjadi pada minggu kedua. Kematian pada korban Ebola biasanya
disebabkan karena kehilangan darah dalam jumlah besar.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh,
darah, dan jaringan dari orang yang terinfeksi. Penularan virus Ebola
juga telah terjadi pada penanganan hewan atau orang yang sakit atau
mati. Umumnya hewan liar yang terinfeksi adalah simpanse, gorila,
monyet, kijang hutan, kelelawar buah. Penyakit ini menewaskan lebih dari
160,000 orang dari tahun 1976 hingga tahun 2000.
Tim medis dari Amerika saat menangani pasien Ebola di Congo.
Inilah ujud virus maut Ebola
6. Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit yang disebut Plasmodium, yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Dalam tubuh manusia,
parasit berkembang biak dalam hati, dan kemudian menginfeksi
sel
darah merah. Parasit berkembang biak dalam sel darah merah, yang
kemudian pecah dalam waktu 48 sampai 72 jam, lalu Plasmodium akan
menginfeksi sel darah merah yang lain. Gejala pertama biasanya terjadi
10 hari sampai 4 minggu setelah infeksi, meskipun dapat juga muncul 8
hari atau atu tahun setelah infeksi.
Penyakit ini terjadi karena masuknya sejumlah besar merozoit (tahap
awal bentuk Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk) ke dalam aliran
darah, sehingga terjadi anemia akibat penghancuran sel darah merah, dan
masalah yang disebabkan oleh sejumlah besar hemoglobin bebas yang lepas
ke dalam sirkulasi setelah pecahnya sel darah merah (sporulasi).
Malaria karena infeksi P. falciparum, jika tidak segera
diobati, dapat dengan cepat berkembang menjadi malaria berat. Gejala
utama malaria berat meliputi: koma, kesulitan pernapasan yang parah,
gula darah rendah, dan hemoglobin darah rendah (anemia berat). Hal ini
didiagnosis berdasarkan adanya parasit P. falciparum dan salah
satu gejala di atas dengan tidak ada penyebab jelas lainnya. Anak-anak
sangat rentan karena mereka memiliki sedikit kekebalansit. Jika tidak
diobati, malaria berat dapat menyebabkan kematian.
Hingga sekarang malaria terus membunuh orang setiap hari – tepatnya
2.800 anak setiap hari! Dan sekitar 2,7 juta orang per tahun!
Nyamuk Anopheles
7. Pes
Orang-orang biasanya menderita penyakit pes karena digigit oleh kutu tikus yang membawa bakteri Pasteurila pestis.
Wabah ini masih terjadi di masyarakat pedesaan atau di kota-kota,
terutama mereka yang biasa berhubungan dengan tikus dan kutu tikus.
Gejala dari penyakit pes adalah demam tinggi, menggigil, sakit kepala,
lemas, dan sakit pada ulu hati.
Wabah ini pernah terjadi pada tahun 1300 AD dan menewaskan lebih dari 250 juta orang!
Penderita pes yang berat.
8. Flu Spanyol
Pandemi influenza pada tahun 1918-1919 telah menewaskan lebih banyak
orang dibandingkan dengan kematian pada Perang Dunia I (PD I), antara 20
dan 40 juta orang. Ini telah tercatat sebagai epidemi yang paling
menghancurkan dalam sejarah dunia. Lebih banyak orang meninggal akibat
influenza dalam satu tahun dibandingkan empat tahun wabah pes Black
Death 1347-1351.
Dikenal sebagai "Flu Spanyol", influenza dari 1918-1919 adalah
bencana global. Virus ini menyerang dengan kecepatan luar biasa, sering
membunuh korbannya dalam waktu beberapa jam dari tanda-tanda pertama
infeksi. Penyakit ini menyebabkan infeksi sekunder pneumonia yang
mematikan dan menyebabkan pendarahan tak terkendali yang memenuhi
paru-paru.
Pada awal 1990-an, 75 tahun penelitian yang dilakukan telah gagal
menjawab pertanyaan mengapa flu Spanyol ini paling fatal terjadi. Sejak
1918 tidak ada virus yang mampu diisolasi. Hanya dalam waktu dua tahun
virus ini menewaskan lebih dari 100 juta orang.
Virus flu Spanyol
9. Influenza (virus RNA)
Influenza, biasa disebut sebagai flu, merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae, yang bisa
menyerang burung dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini
adalah menggigil, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala
parah, batuk, kelemahan / kelelahan dan ketidaknyamanan umum. Influenza
dapat menyebabkan mual dan muntah, terutama pada anak, tetapi
gejala-gejala ini lebih sering terjadi pada gastroenteritis. Flu
kadang-kadang dapat menyebabkan radang paru-paru.
Biasanya influenza ditularkan melalui udara melalui batuk atau
bersin. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
kotoran burung atau sekret nasal (ingus), atau melalui kontak dengan
permukaan yang terkontaminasi. Virus yang telah membunuh 36.000 orang
ini diperkirakan menyebar mulai tahun 1918 atau 1919 ke Asia dan Eropa
melalui Afrika.
Ilustrasi bentuk virus flu
10. AIDS
Acquired immunodeficiency syndrome sindrom (AIDS) adalah defisiensi kekebalan dapatan, merupakan penyakit pada sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus
(HIV). Virus menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan tubuh
rentan terhadap berbagai infeksi sekunder dan kanker. Bakteri umum,
jamur, parasit, dan virus lain yang biasanya tidak menyebabkan penyakit
serius pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat, dapat menyebabkan
penyakit fatal pada orang dengan AIDS.
HIV ditemukan dalam air liur, air mata, jaringan sistem saraf dan
cairan sumsum tulang belakang, darah, air mani (termasuk pra-air mani,
yang merupakan cairan yang keluar sebelum ejakulasi), cairan vagina, dan
payudara. Namun, hanya darah, air mani, cairan vagina, dan ASI umumnya
menularkan infeksi kepada orang lain.
Virus dapat menyebar melalui cara:
- Melalui kontak seksual – termasuk seks oral, vagina, dan anal
- Melalui darah – melalui transfusi darah atau jarum suntik
- Dari ibu ke anak – seorang wanita hamil dapat menularkan virus ke
janinnya melalui peredaran darah , atau ibu menyusui dapat mengirimkan
ke bayinya melalui ASI-nya.
Hingga sekarang belum ada obat untuk AIDS. Obat yang ada hanyalah
untuk menghambat replikasi virus. Satu-satunya cara untuk tetap aman
adalah mengetahui bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana mencegah
infeksi HIV.
sumber http://biologimediacentre.com/inilah-wabah-yang-pernah-mengguncang-dunia/